Siapa sih yang nggak kenal Artjog? Dari tahun ke tahun, Artjog tidak pernah sepi pengunjung bahkan semakin ramai. Kesuksesannya bisa dibilang fantastis dalam menyedot pengunjung dan menyajikan ruang pamer yang unik, artistik, nyaman dan ramah. Aura magis Artjog membuat pameran ini tidak hanya didatangi oleh para kolektor, pelaku dan penikmat seni, tetapi juga masyarakat awam lainnya.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, selalu ada yang berbeda. Tahun ini Artjog mengajak teman-teman disabilitas dan anak-anak dalam pameran karyanya. Seperti apa cerita di baliknya? Dan bagaimana karya-karya mereka bisa kita nikmati? Yuk simak #MaciJalanJalan edisi Artjog!
“Expanding Awareness” akhir dari trilogi arts in common.
Tahun ini, ArtJog 2022 mengusung tema Expanding Awareness dengan menyajikan karya seniman dan melibatkan komunitas difabel serta anak-anak. Artjog 2022 menjadi akhir dari trilogi art in common yang sebelumnya bertajuk ‘Common Space’ di tahun 2019 dan ‘Time to Wonder’ di tahun 2021.
Artjog 2022 gandeng Disabilitas dan Anak-anak.
“Keterbatasan membuat tidak semua lapisan masyarakat bisa datang ke sini. Jadi, ketika pandemi mulai mereda kemudian jadi refleksi kita untuk mempertanyakan kembali, seberapa inklusif sih Artjog? Seberapa berpihak kita pada semua orang?”
Menurut Gading Paksi, Direktur Program Artjog 2022 menjadi salah satu bentuk refleksi atas keterbatasan yang dialami oleh anak-anak dan lansia selama 2 pandemi untuk hadir ke tempat-tempat publik. “Pameran ini jadi ruang untuk memotivasi anak-anak kami, bahwa art itu nggak harus dengan media yang itu-itu aja. Ternata, dari masih kecil pun kita udah bisa bikin karya ya, nggak harus menunggu jadi orang dewasa. Anak kecil pun bisa disebut seniman,” tutur Ibunda Dira dan Alin, Pengunjung asal Indramayu.
“Jangan khawatir akan berhadapan dengan karya karya yang rumit. Mari bersenang-senang di Artjog 2022”
– Gading Paksi, Direktur Program Artjog 2022